Jumat, 27 Maret 2015

TEORI ANALISIS RASIO



Analisis rasio (ratio analysis) merupakan salah satu alat analisis keuangan yang paling popular dan banyak digunakan. Namun perannya sering salah dipahami dan sebagai konsekuensinya, kepentingannya sering dilebih-lebihkan. Sebuah rasio menyatakan hubungan matematis antara dua kuantitas. Rasio 200 terhadap 100 dinyatakan sebagai 2:1, atau cukup 2. Meskipun perhitungan rasio merupakan operasi aritmetika sederhana, interpretasinya lebih kompleks. Agar bermakna, sebuah rasio harus mengacu pada hubungan ekonomis yang penting. Sebagai contoh, terdapat hubungan langsung dan penting antara harga jual dan biaya suatu produk. Dengan demikian, rasio harga pokok penjualan terhadap penjualan adalah penting. Sebaliknya, tidak ada hubungan yang jelas antara biaya angkut dengan saldo efek.
Kita harus ingat bahwa rasio merupakan alat untuk menyediakan pandangan terhadap kondisi yang mendasari. Rasio merupakan salah satu titik awal, bukan titik akhir. Rasio yang diinterpretasikan dengan tepat mengidentifikasi area yang memerlukan investigasi lebih lanjut. Analisis rasio dapat mengungkapkan hubungan penting dan menjadi dasar perbandingan dalam menemukan kondisi dan tren yang sulit untuk dideteksi dengan mempelajari masing-masing komponen yang membentuk rasio. Seperti alat analisis lainnya, rasio paling bermanfaat bila berorientasi ke depan. Hal ini berarti kita sering menyesuaikan faktor-faktor yang memengaruhi rasio untuk kemungkinan trend dan ukurannya di masa depan. Kita juga harus menilai faktor-faktor yang berpotensi memengaruhi rasio di masa depan. Karenanya, kegunaan rasio tergantung pada keahlian penerapan dan interpretasinya, dan inilah bagian yang paling menantang dari rasio.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Rasio
Di luar aktivitas operasi internal yang memengaruhi rasio perusahaan,kita harus menyadari dampak peristiwa ekonomi, faktor industri, kebijakan manajemen, dan metode akuntansi.
Sebelum menghitung rasio, atau ukuran yang sejenis seperti indeks trend dan hubungan persentase, kita gunakan analisis akuntansi untuk meyakinkan angka yang menjadi dasar perhitungan rasio sudah tepat. Kita harus ingat bahwa kegunaan rasio tergantung pada keandalan angkanya. Jika pengendalian akuntansi internal perusahaan atau tata laksana lainnya dan mekanisme pengawasan kurang andal untuk menghasilkan angka yang dapat dipertanggungjawabkan, maka hasil rasio juga kurang andal.
Interpretasi Rasio
Rasio harus diinterpretasikan dengan hati-hati karena faktor-faktor yang memengaruhi pembilang dapat berkorelasi dengan faktor-faktor yang memengaruhi penyebut. Banyak rasio memiliki variabel penting yang sama dengan rasio lainnya. Dengan demikian, tidaklah perlu untuk menghitung semua rasio yang mungkin untuk menganalisis sebuah situasi. Rasio, seperti sebagian besar teknik analisi keuangan, tidak relevan dalam isolasi. Rasio bermanfaat bila diinterpretasikan dalam perbandingan dengan:
a.       Rasio tahun sebelumnya,
b.      Standar yang ditentukan sebelumnya,
c.       Rasio pesaing.
Pada akhirnya, variabilitas rasio sepanjangwaktu sering samapentingnya dengan trennya.
Ilustrasi Analisis Rasio
Berbagai rasio dapat dihitung dengan menggunakan laporan keuangan perusahaan. Beberapa rasio memiliki aplikasi umum dalam analisis keuangan, sementara yang lainnya bersifat unik untuk situasi atau industri yang spesifik. Bagian ini menyajikan analisis rasio untuk diterapkan pada 3 area penting analisis laporan keuangan:
1.      Analisis Kredit (Risiko)
a.       Likuiditas
Untuk mengevaluasi kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek.
b.      Struktur modal & solvabilitas
Untuk menilai kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang.
2.      Analisis Profitabilitas
a.       Tingkat pengembalian atas investasi (return of investment-ROI)
Untuk menilai kompensasi keuangan kepada penyedia pendanaan ekuitas dan utang.
b.      Kinerja operasi
Untuk mengevaluasi margin laba dari aktivitas operasi.
c.       Pemanfaatan aktiva
Untuk menilai efektivitas dan intensitas aktiva dalam menghasilkan penjualan, disebut pula perputaran (turnover).
3.      Penilaian
-          Untuk mengestimasi nilai intrinsik perusahaan (saham).

Berikut tabel rumus perhitungan rasio laporan keuangan:
Likuiditas (liquidity)
-          Rasio Lancar
(current ratio)
Aktiva lancer
---------------------------
Kewajiban lancar
-          Rasio Cepat
(acid test ratio)
Kas + Setara kas + Surat Berharga + Piutang Usaha
------------------------------------------------------------------
Kewajiban lancar
-          Periode Penagihan
(collection period)
Piutang rata-rata
--------------------------------------
Penjualan/360
-          Jumlah hari untuk menjual persediaan
Persediaan rata-rata
------------------------------------------
Harga pokok penjualan/360
Struktur Modal dan Solvabilitas
-          Total utang terhadap ekuitas
Total kewajiban
----------------------------------------
Ekuitas pemegang saham
-          Utang jangka panjang terhadap ekuitas
Kewajiban jangka panjang
-----------------------------------------
Ekuitas pemegang saham
-          Kelipatan bunga dihasilkan
Laba sebelum pajak + Beban bunga
-----------------------------------------------------------
Beban bunga
Tingkat pengembalian atas investasi (return of investment-ROI)
-          Tingkat pengembalian atas aktiva (return of assets-ROA)
Laba bersih + Beban bunga (1-Tarif pajak)
----------------------------------------------------------------
Rata-rata total aktiva
-          Tingkat pengembalian atas ekuitas biasa (return on common equity)
Laba bersih
----------------------------------------------------
Rata-rata ekuitas pemegang saham
Kinerja Operasi (Operating Performance)
-          Margin laba kotor
(gross profit margin)
Penjualan- Harga pokok penjualan
----------------------------------------------
Penjualan
-          Margin laba operasi
(operating profit margin)
Laba operasi
-----------------------
Penjualan
-          Margin laba sebelum pajak
(pretax profit margin)
Laba sebelum pajak penghasilan
----------------------------------------------
Penjualan
-          Margin laba bersih
(net profit margin)
Laba bersih
-------------------------
Penjualan
Pemanfaatan Aktiva (Asset Utilization)
-          Perputaran kas
(cash turnover)
Penjualan
---------------------------------------------
Rata-rata kas dan setara kas
-          Perputaran piutang usaha
(account receivable turnover)
Penjualan
-------------------------------------------
Rata-rata piutang usaha
-          Penjualan terhadap persediaan
Penjualan
-----------------------------------------
Rata-rata persediaan
-          Perputaran modal kerja
(working capital turnover)
Penjualan
--------------------------------------
Rata-rata modal kerja
-          Perputaran aktiva tetap
(fixed asset turnover)
Penjualan
------------------------------------
Rata-rata aktiva tetap
-          Perputaran total aktiva
(total asset turnover)
Penjualan
-------------------------------------
Rata-rata total aktiva
Ukuran Pasar (Market Measure)
-          Rasio harga terhadap laba
(price-to-earning ratio)
Harga pasar per lembar saham
---------------------------------------------
Laba per saham
-          Imbal hasil kerja
(earning yield)
Laba per saham
--------------------------------------------
Harga pasar per lembar saham
-          Imbal hasil dividen
(dividend yield)
Dividen tunai per saham
--------------------------------------------
Harga pasar per lembar saham
-          Tingkat pembayaran dividen
(dividend payout rate)
Dividen tunai per saham
-------------------------------------------
Laba per saham
-          Harga terhadap nilai buku
(price-to-book)
Harga pasar per lembar saham
--------------------------------------------
Nilai buku per lembar saham
Tabel Rumus MenghitungRasio Laporan Keuangan
Sumber:
Judul Buku      : Financial Statement Analysis (Analisis Laporan Keuangan)
                          Edisi 8
Penulis             : John J. Wild; K.R. Subramanyam; & Robert R. Halsey
Penerjemah      : Yanivi S. Bachtiar, SE, Ak, ME. & S. NurwahyuHarahap, SE, Ak, MBA.
Tahun Terbit    : 2005
Penerbit           : Salemba Empat