Selasa, 03 Juni 2014

KEPEMIMPINAN DALAM KEWIRAUSAHAAN


KEPEMIMPINAN DALAM KEWIRAUSAHAAN

A.    Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain ke arah pencapaian suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu. Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin yang berhasil memimpin para karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan keberhasilan yang berkesinambungan dari perusahaan.
Kepemimpinan wirausahawan (leadership) merupakan suatu proses mempengaruhi, mengarahkan dan memberikan semangat kepada orang lain guna bekerja dalam mencapai suatu tujuan umum serta kemudian memberikan mereka kekuatan dan kebebasan dalam pencapaiannya.

B.     Perilaku Kepemimpinan
Perilaku pemimpin menyangkut dua bidang utama:
1.      Berorientasi pada tugas yang menetapkan sasaran, merencanakan, dan mencapai sasaran
Seorang pemimpin dengan orientasi demikian cenderung menunjukkan pola-pola perilaku berikut:
-          Merumuskan secara jelas peranan sendiri maupun stafnya.
-       Menetapkan tujuan-tujuan yang sukar tapi dapat dicapai dan memberitahukan orang-orang apa yang diharapkan dari mereka.
-  Menentukan prosedur-prosedur untuk mengukur kemajuan menuju tujuan dan untuk mengukur pencapaian tujuan itu, yakin tujuan yang dirumusakan secara jelas dan khas.
-   Melaksanakan peranan kepemimpinan secara aktif dalam merencanakan, mengarahkan membimbing dan mengendalikan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada tujuan.
-          Berminat mencapai peningkatan produktivitas
2.      Berorientasi pada orang, yang memotivasi dan membina hubungan manusiawi
Orang-orang yang kuat dalam orientasi orang cenderung menunjukkan pola sebagai berikut :
Menunjukkan perhatian atas terpeliharanya keharmonisan dalam organisasi dan menghilangkan ketegangan jika timbul.
-        Menunjukkan perhatian kepada orang sebagai manusia dan bukan sebagai alat produksi saja.
-       Menunjukkan perhatian dan rasa hormat pada kebutuhan-kebutuhan, tujuan dan keinginan, perasaan dan ide karyawan.
-          Mendirikan komunikasi timbal balik yang baik dengan staf.
-          Menerapkan prinsip penekanan-ulang untuk meningkatkan prestasi karyawan.
-          Mendelegasikan kekuasaan dan tanggung jawab, serta mendorong inisiatif.
-          Menciptakan suasana kerja sama dan gugus kerja dalam organisasi
Memimpin tidaklah sama dengan mengelola (manage). Walaupun beberapa wiraswastawan adalah seorang pemimpin dan beberapa pemimpin adalah wiraswastawan, memimpin dan mengelola bukanlah merupakan aktivitas yang identik.
Kepemimpian adalah bagian dari manajemen. Pengelolaan (manage) adalah bidang yang lebih luas dibandingkan memimpin dan dipusatkan pada masalah perilaku maupun non perilaku. Kepemimpinan terutama ditekankan pada isu perilaku.
C.    Pendekatan-pendekatan Kepemimpinan
1.      Pendekatan Sifat (trait approach)
Pendekatan ini menganggap bahwa pemimpin yang baik adalah dilahirkan dan bukannya diciptakan. Pemimpin yang berhasil cenderung memiliki karakteristik berikut:
-          Kecerdasan, termasuk kemampuan menilai dan verbal
-          Prestasi dimasa lalu dalam bidang pendidikan dan olah raga.
-          Kematangan dan stabilitas emosional
-         Ketergantungan, ketekunan, dan dorongan untuk mencapai prestasi yang berkesinambungan.
-          Ketrampilan untuk berprestasi secara sosial dan beradaptasi dengan berbagai kelompok
-          Keinginan untuk menggapai status posisi sosial ekonomi
2.      Pendekatan Situasi (situational approach)
Penekanan kepemimpinan telah bergeser dari pendekatan sifat ke pendekatan situasi.

D.    Penentuan Bagaimana Membuat Keputusan Sebagai Seorang Pemimpin
Tiga faktor utama yang mempengaruhi penentuan wirausahawan tentang perilaku kepemimpinan mana yang akan digunakan untuk membuat keputusan adalah:
1.      Kekuatan dalam diri wirausahawan
Wirausahawan hendaknya mengetahui 4 kekuatan dalam diri mereka yang akan mempengaruhi ketetapan hati mereka tentang bagaimana membuat keputusan sebagai seorang pemimpin, yaitu:
a.       Kekuatan pertama adalah nilai-nilai wirausahawan, seperti arti penting efisiensi organisasional bagi wirausahawan, pertumbuhan pribadi, pertumbuhan bawahan, dan laba perusahaan.
b.      Kekuatan kedua adalah derajat kepercayaan wirausahawan pada bawahan.
c.       Kekuatan ketiga adalah kekuatan pemimpin dari wirausahawan itu sendiri.
d.      Ekuatan keempat adalah toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity).
2.      Kekuatan pada bawahan
Untuk mengerti bawahan, seorang wirausahawan harus ingat bahwa tiap bawahan agak berbeda dan agak sama. Seorang wirausahawan mungkin bisa meningkatkan keberhasilannya sebagai seorang pemimpin dengan memberikan kebebasan yang lebih besar kepada bawahan dalam pembuatan keputusan.
3.      Kekuatan dalam situasi kepemimpinan
-          Melibatkan tipe organisasi di mana seorang pemimpin bekerja
-          Yang mempengaruhi adalah masalah yang harus dipecahkan
-          Melibatkan waktu yang tersedia dalam membuat suatu keputusan

E.     Situasi Kepemimpinan pada Umumnya
Seorang pemimpin menunjukkan 3 tipe perilaku utama ketika mereka menyelesaikan tugas kewajiban mereka, yaitu:
1.      Perilaku Struktur
Perilaku struktur adalah suatu aktivitas kepemimpinan yang menggambarkan hubungan antara pemimpin dan pengikut dari pemimpin tersebut atau menetapkan prosedur yang terdefinisi baik yang harus dipatuhi oleh pengikut dalam melaksanakan tugas-tugas mereka.
2.      Perilaku Pertimbangan
Perilaku pertimbangan adalah perilaku kepemimpinan yang mencerminkan persahabatan, saling percaya, rasa hormat, dan kehangatan dalam hubungan diantara pemimpin dan pengikut bawahannya.
3.      Corak kepemimpinan
Corak kepemimpinan adalah perilaku yang ditunjukkan oleh seorang pemimpin dalam mengarahkan anggota-anggota organisasi pada arah yang tepat.

F.     Teori Daur Hidup Kepemimpinan
Teori daur hidup kepemimpinan adalah dasar pikiran yang mengaitkan corak kepemimpinan dengan berbagai situasi untuk menjamin kepemimpinan yang efektif. Teori ini menggunakan 2 tipe perilaku kepemimpinan yang pada dasarnya sama dengan di atas, tetapi menanamkan kedua dimensi tersebut sebagai “tugas” dan bukannya struktur serta “hubungan” dan bukannya pertimbangan.
Teori daur hidup terutama didasarkan pada hubungan antara kedewasaan pengikut, perilaku tugas dari pemimpin, dan perilaku hubungan pemimpin. Kedewasaan didefinisikan sebagai kemampuan dari pengikut untuk melakukan pekerjaan mereka secara independen, untuk menerima tanggung jawab tambahan, dan keinginan untuk mencapai keberhasilan.
Teori situasi kepemimpinan seperti teori daur hidup didasarkan pada konsep bahwa pemimpin yang berhasil harus merubah corak kepemimpinannya ketika mereka menemui situasi yang berbeda.Perubahan corak ketika ditemui situasi yang baru ini dinamakan fleksibilitas pemimpin.

Sumber:
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/kewirausahaan/bab12-kepemimpinan_dalam_kewirausahaan.pdf http://www.ukmkecil.com/wirausaha/kepemimpinan-wirausahawan