Sabtu, 29 Maret 2014

IDENTIFIKASI PELUANG USAHA BARU



Tuntutan zaman yang semakin komplek ini mewajibkan semua orang untuk semakin kreatif demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Ketidakmampuan pemerintah menaggulangi pengganguran di Indonesia menuntut masyarakatnya untuk lebih kreatif dan inovativ mampu membuat sebuah peluang usaha demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu caranya yaitu dengan berwirausaha.
A.    Orientasi eksternal dan internal
Keingintahuan dan minat pada apa yang terjadi di dunia merangsang orientasi eksternal. Para wirausahawan menelusuri banyak sumber gagasan. Sumber gagasan baru tersebut adalah:
1.      Konsumen
Wirausahawan bisa mendapatkan ide usaha baru dari [calon] konsumen, yaitu dengan mencoba memenuhi kebutuhan mereka yang mungkin belum terpenuhi oleh produk/jasa yang telah ada.
2.      Perusahaaan yang sudah ada
Wirausahawan dapat melakukan pengamatan terhadap usaha-usaha yang kira-kira bisa diterima oleh pasar dan melakukan modifikasi atas usaha tersebut sehingga memiliki keunggulan yang lebih.
3.      Saluran distribusi
Wirausahawan juga bisa  mendapatkan ide usaha/produk baru dari saluran distribusi karena merekalah yang langsung berhubungan dengan konsumen sehingga biasanya lebih paham tentang keinginan konsumen.
4.      Pemerintah
Ide usaha bisa diperoleh dari berbagai macam peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
5.      Penelitian dan pengembangan
Ide usaha baru seringkali didapat dari hasil penelitian dan pengembangan yang berhasil menemukan produk baru.
Orientasi internal merangsang penggunaan sumber daya - sumber daya pribadi untuk mengidentifikasi peluang venture baru. Ada 3 tahap:
1.      Analisa konsep hingga bisa terdefinisi dengan jelas, termasuk penguraian masalah yang perlu dipecahkan.
2.      Penggunaan daya ingat untuk menemukan kesamaan dan unsur-unsur yang nampaknya berhubungan dengan konsep dan masalah-masalahnya.
3.      Rekombinasi unsur-unsur tersebut dengan cara baru dan bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah dan membuat konsep dasar bisa dipraktekkan.

B.     Sumber Gagasan bagi Produk dan Jasa Baru
-          Kebutuhan akan Sumber Penemuan
-          Hobbi atau Kesenangan Pribadi
-          Mengamati kecenderungan – kecenderungan
-          Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada
-          Mengapa tidak terdapat..?
Peluang bagi usaha baru adakalanya datang didalam menjawab pertanyaan, “Mengapa tidak terdapat...?
-          Kegunaan lain dari  barang-barang biasa
-          Pemanfaatan produk dari perusahaan lain

C.     Proses Perencanaan dan Pengembangan Produk
-          Tahap gagasan
Proses pengembangan produk baru berawal dari pencarian ide. Ide produk baru dapat berasal dari sejumlah sumber. Konsep produk baru harus dinyatakan dalam dua aspek:
1)      spesifikasi manfaat yang bakal diterima oleh para pelanggan potensial; dan
2)      definisi atribut fisik atau teknologi yang dapat menghasilkan manfaat-manfaat tersebut.
-          Tahap Konsep
Tahap penyaringan ide terdiri atas sejumlah aktivitas yang dirancang untuk mengevaluasi suatu konsep produk baru.         
-          Studi Potensi Pasar
Melalui studi ini dapat diperkirakan jumlah pembeli potensial, tingkat pembelian potensial, dan situasi persaingan.
-          Pengujian Konsep
Pengujian konsep merupakan metode yang berusaha mengukur minat pembeli suatu produk sebelum prototype aktualnya dikembangkan.
-          Model Skoring
Model ini memungkinkan manajer untuk menyusun peringkat daya tarik secara umum dari suatu konsep produk baru, atau meranking berbagai konsep yang saling bersaing.
-          Tahap Pengembangan Produk
Pengembangan produk merupakan upaya teknis yang mengubah suatu konsep menjadi produk nyata (working product).
-          Tahap Uji Pemasaran
Tahap ini bertujuan untuk memberikan penilaian, mengidentifikasi penyesuaian untuk produk baru, dan menetapkan elemen-elemen penting guna memperkenalkan produk baru.
-          Tahap Komersialisasi
Tahap komersialisasi menyangkut perencanaan dan pelaksanaan strategi peluncuran (launching strategy) produk baru ke pasar.

D.    Produk yang Sesuai untuk Perusahaan Kecil
Perusahaan kecil baru menghadapi kendala tertentu yang mempersempit pilihan produk. Sehingga sebaiknya memilih segmen pasar yang memungkinkannya menggunakan ukuran perusahaan yang kecil semaksimal mungkin. Bahaya yang harus dihindari adalah mengeringnya sumber daya likuid dari perusahaan pada proyek yang hasilnya baru bisa dinikmati di masa depan.

E.     Arti Penting Orientasi Pemasaran
Penyebab kegagalan bisnis kecil adalah kurangnya penjualan dan kurangnya daya saing. Kedua kegagalan tersebut mencerminkan kenaifan dari para pendiri perusahaan didalam mengabaikan perlunya orientasi pemasaran.
-          Monopoli melalui kekhususan
Inovasi atau penemuan akan memberikan monopoli, yang mungkin sangat diperlukan didalam produk dan proses.
-          Perbaikan atau Modifikasi Produk yang Mendatangkan Laba
Produk dan jasa baru tidak perlu bersifat sebagai keharusan didalam memulai bisnis baru atau didalam mempertahankan keuntungan dari perusahaan yang sudah ada. Banyak gagasan ventura baru terletak pada perbaikan produk. Perbaikan disini adalah memenuhi kebutuhan khusus dari konsumen tertentu, kemudian produk yang diperbaiki tersebut mempunyai penerapan lebih luas pada kelas konsumen dengan kebutuhan yang sama.

F.     Matriks Produk Pasar
-          Penetapan tujuan bauran produk dan pasar
Tujuan bauran produk-pasar menguraikan produk mana dan jumlah bauran relative produk tersebut yang ingin dijual organisasi.
Sesudah usaha kecil menjadi mapan, studi matrik produk-pasar akan memberikan cara memperbesar pasar tertentu atau membuka pasar baru. Matriks tersebut memberikan cara uji-silang (cross-check) kemungkinan produk baru yang ada terhadap pasar baru dan pasar yang ada.
-          Produk yang ada dan pasar yang ada
-          Produk yang ada, pasar baru, diversifikasi pasar
-          Produk baru bagi pasar yang ada: diversifikasi produk
-          Produk baru untuk pasar yang ada: diversifikasi pasar
-          Perubahan teknologi sebagai sumber produk atau jasa baru

G.    Kegagalan Didalam Memilih Peluang Bisnis Baru
-          Kurangnya Obyektivitas
-          Kurangnya Kedekatan dengan Pasar
-          Pemahaman Kebutuhan Teknis yng Tidak Memadai
-          Dibaikan Kebutuhan Finnsial
-          Kurangnya Diferensiasi Produk
-          Pemahaman berhadap Masalah-masalah Hukum yang Tidak Memadai

Sumber:
elearning.gunadarma.ac.id

KEWIRAUSAHAAN



a.      Kewirausahaan dalam Perspektif Sejarah
Para wirausaha dunia modern muncul pertama kali di Inggris pada masa revolusi industri pada akhir abad kedelapan belas. Masa tersebut merupakan era produksi dengan menggunakan mesin yang diawali dengan penemuan mesin uap James Watt, mesin pemintal benang oleh Richard Arkwringht, dan lain-lain. Orang - orang jenis ini sangat penting dalam pembangunan perekonomian Inggris. Mereka menerapkan penemuan untuk tujuan produksi dan berusaha mendapatkan peningkatan output industri yang sangat besar melalui penggunaan teknologi baru.
Para wirausahaan awal ini mempunyai karakteristik kesabaran dan tenaga yang tidak terbatas. Beberapa mempunyai uang, dan bukan berasal dari golongan bangsawan. Mereka muncul dari kelas menengah-bawah, didorong oleh keinginan untuk mewujudkan impian dan gagasan inovatif menjadi kenyataan. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi-organisasi mereka. Mereka percaya pada nilai kerja yang mereka lakukan, mereka tidak mementingkan keuntungan dan kekayaan sebagian tujuan pertama. Keberhasilan memberi arti dan kebanggaan pada usaha yang mereka lakukan

b.      Karakteristik Wirausahawan
Karakteristik Wirausahawan Menurut McClelland ada 9 yaitu:
1. Keinginan untuk berprestasi
2. Keinginan untuk bertanggung jawab
3. Preferensi kepada resiko-resiko menengah
4. Persepsi kepada kemungkinan berhasil
5. Rangsangan oleh umpan balik
6. Aktivitas energik
7. Orientasi ke masa depan
8. Keterampilan dalam pengorganisasian
9. Sikap terhadap uang

c.       Penentuan Potensi Wirausahawan
Peluang usaha baru akan mendatangkan berbagai jenis resiko. Jika mereka-mereka yang ingin memulai bisnis baru bisa menilai tingkat n Ach mereka. Karakteristik wirausahawan sukses dengan n Ach tinggi akan memberikan pedoman bagi analisa diri sendiri.
1.      Kemampuan inovatif
2.       Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
3.       Keinginan untuk berprestasi
4.       Kemampuan perencanaan realistis.
5.      Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
6.       Obyektivitas
7.       Tanggung jawab pribadi
8.       Kemampuan beradaptasi
9.       Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator

d.      Metode Analisa Diri Sendiri
McClelland mengemukakan 3 kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi, yaitu:
-          Kebutuhan untuk berprestasi (n Ach)
-          Kebutuhan untuk Berafiliasi atau Bersahabat (n Afill)
-          Kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)
Analisa prestasi pribadi, suatu cara di mana individu dapat menganalisa kebutuhan mereka berdasarkan pengalaman-pengalaman yang telah lalu yang tak terlupakan, baik pengalaman yang sangat memuaskan maupun pengalaman tidak memuaskan. Selain dapat menganalisa kebutuhan mereka yaitu kebutuhan akan n Ach, n Afill, dan ataupun n Pow, hal tersebut dapat juga memotivasi individu.
e.       Pengembangan n Ach
Menurut McClelland adalah mungkin untuk memperkuat dan mengembangkan karakteristik n Ach melalui program pendidikan pelatihan khusus dipusatkan pada kursus intensif singkat.
-          Tahap pertama, dalam pelatihan membantu menyadarkan orang-orang terhadap potensi mereka pada kewirausahaan
-          Tahap kedua, dipusatkan pada pengembangan dari sindrom prestasi
-          Tahap ketiga, berhubungan dengan hubungan kognitif
-          Aspek terakhir, dipusatkan pada pemberian dukungan emosional peserta di dalam usaha mereka untuk mengubah diri mereka sendiri

f.       Manajemen dalam Kewirausahaan
Terdapat faktor-faktor disamping n Ach yang bisa diajarkan untuk melahirkan seseorang wirausahawan yaitu mengidentifikasi kesempatan bisnis, analisa resiko dan perolehan kompetensi manajerial.


Sumber:
elearning.gunadarma.ac.id