Sabtu, 14 Desember 2013

Monumen Pancasila Sakti ( Lubang Buaya )



Setelah kelulusan SMA, tepatnya pada pertengahan tahun 2011 aku menyempatkan diri berkunjung ke Monumen Pancasila Sakti (Moncas) atau lebih sering dikenal dengan Lubang Buaya. Dulu, setahu aku di sini hanya terdapat sebuah tempat bersejarah yaitu sebuah Monumen dengan sebuah sumur tetapi ternyata saat kita berkunjung ke Monumen Pancasila Sakti ini kita satu paket/satu karcis masuk dengan Museum Pengkhianatan PKI (komunis).
Monumen Pancasila Sakti dan Museum Pengkhianatan PKI ini terletak di Jl. Raya Pondok Gede, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Tempat ini dibuka untuk umum setiap harinya pukul 08.00 – 16.00 WIB. Saat itu aku bersama dua sepupuku dengan satu sepeda motor. Kita hanya dikenai tariff sebesar Rp 10.000,- saja dan tarif itu sudah termasuk karcis masuk kita bertiga, parker sepeda motor, plus kita dapat sebuah sticker Monumen Pancasila Sakti, cukup murah, bukan?
Di sini disediakan jasa guide (Pramuwidya) tetapi kita tidak diperkenankan membawa guide dari luar. Karena aku tak ingin mengeluarkan uang banyak maka akupun membeli buku panduan Monumen Pancasila Sakti yang harganya terjangkau kok pastinya! Jadi meskipun aku tidak menyewa jasa guide tetapi aku tetap dapat mengetahui informasi yang terkait tentang sejarah dibangunnya monument ini, maksud atau makna dari setiap gambar/foto dan diorama-diorama, serta denah dari Monumen Pancasila Sakti dan Museum Pengkhianatan PKI ini, yang pasti ga bakalan nyasar ataupun melewatkan ruang-ruang yang bersejarah.
Monumen Pancasila Sakti
Aku langsung menuju ke sumur  yang disebut-sebut sebagai sumur maut karena  di sumur tersebut adalah  tempat jenazah ketujuh perwira yang sebelumnya diculik dan disiksa terlebih dahulu oleh para G30S/PKI ini dimasukkkan dengan posisi kepala di bawah. Sungguh kejamnya….!
Di sebelah cungkup sumur tua terdapat sebuah rumah yang di dalamnya terdapat diorama penyiksaan. Diorama tersebut dibuat seakan-akan nyata dan menggambarkan kejadiannya karena patung-patungnya dibuat seukuran manusia disertai dengan suara rekaman penyiksaan.
Kemudian aku menyusuri rumah-rumah yang dulunya rumah tersebut digunakan oleh PKI sebagai rumah kos komando dan dapur umum. Di dalamnya itu ternyata juga masih ada yang asli peninggalan yaitu: lampu petromaks, mesin jahit, dan lemari.
Setelah itu aku berjalan lagi menuju Museum Pengkhianatan PKI. Dalam perjalanan melewati taman di mana aku sempatkan untuk berfoto-foto karena di sana terdapat taman dengan pemandangan yang bagus untuk foto terlebih lagi udaranya yang sejuk yang aku gunakan juga untuk duduk istirahat sebenta. Aku juga melihat beberapa mobil dinas peninggalan seperti mobil dinas Letnan Jenderal TNI Ahmad Yani, mobil dinas Pangkostrad Mayor Jenderal TNI Soeharto, dan yang aku sempat berfoto di depannya adalah sebuah truk dodge. Aku sempat membaca keterangan pada truk dodge bahwa dulunya mobil truk ini digunakan oleh G30S/PKI untuk membawa jenazah Brigjen TNI D.I Pandjaitan.
Foto di depan Truk Dodge

Foto dengan memegang buku panduan Monumen Pancasila Sakti
Aku bersama dua sepupuku melanjutkan ke Museum Pengkhianatan PKI. Di museum ini terdapat banyak foto/gambar tentang pengangkutan ketujuh jenazah perwira dari sumur dan diorama-diorama mengenai penggambaran pemberontakan PKI di berbagai daerah yang begitu bengis dan kejam. Ada juga terdapat ruang bekas darah, di ruang ini terdapat buku yang di dalamnya terdapat coretan-coretan tulisan Ade Irma S. yang sedang belajar menulis, bekas baju salah satu perwira, sepeda, dan juga cincin kawin yang masih digunakan hingga kematian. Dan yang membuat aku berkesan saat menuju pintu keluar museum terdapat tulisan, “TERIMA KASIH KEPADA ANDA YANG TELAH MENYAKSIKAN SEBAGIAN DARI DIORAMA PERISTIWA BIADAB YANG DILAKUKAN OLEH PKI. JANGAN BIARKAN PERISTIWA SEMACAM ITU TERULANG KEMBALI . CUKUP SUDAH TETES DARAH DAN AIR MATA MEMBASAHI BUMI PERTIWI. UNTUK ITU PELIHARA DAN TINGKATKAN PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA. SELAMAT JALAN DAN MERDEKA!
Museum Pengkhianatan PKI (komunis)
Tulisan pesan
Sungguh hari itu merupakan hari yang menyenangkan karena selain berwisata, di sini kita bisa mendapatkan ilmu serta menambah kecintaan kita kepada bangsa ini. Aku merekomendasikan kepada kalian untuk menyempatkan diri bersama teman, sahabat, saudara, ataupun keluarga untuk menyempatkan diri berkunjung ke Monumen Pancasila Sakti dan Museum Pengkhianatan PKI ini karena selain harganya yang murah tetapi dengan berkunjung di sini dapat meningkatkan rasa cinta tanah air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar