Tuntutan zaman yang semakin komplek ini
mewajibkan semua orang untuk semakin kreatif demi memenuhi kebutuhan hidupnya.
Ketidakmampuan pemerintah menaggulangi pengganguran di Indonesia menuntut
masyarakatnya untuk lebih kreatif dan inovativ mampu membuat sebuah peluang
usaha demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu caranya yaitu dengan
berwirausaha.
A. Orientasi
eksternal dan internal
Keingintahuan dan
minat pada apa yang terjadi di dunia merangsang orientasi eksternal. Para wirausahawan menelusuri banyak sumber gagasan. Sumber gagasan baru
tersebut adalah:
1.
Konsumen
Wirausahawan
bisa mendapatkan
ide usaha baru dari [calon] konsumen, yaitu dengan mencoba memenuhi kebutuhan
mereka yang mungkin belum terpenuhi oleh produk/jasa yang telah ada.
2.
Perusahaaan
yang sudah ada
Wirausahawan
dapat melakukan
pengamatan terhadap usaha-usaha yang kira-kira bisa diterima oleh pasar dan
melakukan modifikasi atas usaha tersebut sehingga memiliki keunggulan yang
lebih.
3.
Saluran
distribusi
Wirausahawan
juga bisa mendapatkan ide usaha/produk baru dari
saluran distribusi karena merekalah yang langsung berhubungan dengan konsumen
sehingga biasanya lebih paham tentang keinginan konsumen.
4.
Pemerintah
Ide usaha bisa diperoleh
dari berbagai macam peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
5.
Penelitian
dan pengembangan
Ide usaha baru seringkali didapat dari hasil
penelitian dan pengembangan yang berhasil menemukan produk baru.
Orientasi
internal merangsang penggunaan sumber daya - sumber daya pribadi untuk
mengidentifikasi peluang venture baru. Ada 3 tahap:
1. Analisa konsep
hingga bisa terdefinisi dengan jelas, termasuk penguraian masalah yang perlu
dipecahkan.
2. Penggunaan daya
ingat untuk menemukan kesamaan dan unsur-unsur yang nampaknya berhubungan
dengan konsep dan masalah-masalahnya.
3.
Rekombinasi unsur-unsur tersebut dengan cara baru
dan bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah dan membuat konsep dasar bisa
dipraktekkan.
B. Sumber Gagasan bagi
Produk dan Jasa Baru
-
Kebutuhan
akan Sumber Penemuan
-
Hobbi atau
Kesenangan Pribadi
-
Mengamati
kecenderungan – kecenderungan
-
Mengamati
kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada
-
Mengapa
tidak terdapat..?
Peluang
bagi usaha baru adakalanya datang didalam menjawab pertanyaan, “Mengapa tidak
terdapat...?
-
Kegunaan
lain dari barang-barang biasa
-
Pemanfaatan
produk dari perusahaan lain
C. Proses Perencanaan
dan Pengembangan Produk
-
Tahap
gagasan
Proses
pengembangan produk baru berawal dari pencarian ide. Ide produk baru dapat
berasal dari sejumlah sumber. Konsep produk baru harus dinyatakan dalam dua
aspek:
1) spesifikasi
manfaat yang bakal diterima oleh para pelanggan potensial; dan
2) definisi atribut
fisik atau teknologi yang dapat menghasilkan manfaat-manfaat tersebut.
-
Tahap
Konsep
Tahap penyaringan ide terdiri
atas sejumlah aktivitas yang dirancang untuk mengevaluasi suatu konsep produk
baru.
-
Studi
Potensi Pasar
Melalui studi ini dapat
diperkirakan jumlah pembeli potensial, tingkat pembelian potensial, dan situasi
persaingan.
-
Pengujian
Konsep
Pengujian konsep merupakan
metode yang berusaha mengukur minat pembeli suatu produk sebelum prototype
aktualnya dikembangkan.
-
Model
Skoring
Model ini memungkinkan manajer
untuk menyusun peringkat daya tarik secara umum dari suatu konsep produk baru,
atau meranking berbagai konsep yang saling bersaing.
-
Tahap
Pengembangan Produk
Pengembangan produk merupakan
upaya teknis yang mengubah suatu konsep menjadi produk nyata (working product).
-
Tahap
Uji Pemasaran
Tahap
ini bertujuan untuk memberikan penilaian, mengidentifikasi penyesuaian untuk
produk baru, dan menetapkan elemen-elemen penting guna memperkenalkan produk
baru.
-
Tahap Komersialisasi
Tahap komersialisasi menyangkut
perencanaan dan pelaksanaan strategi peluncuran (launching strategy) produk baru ke pasar.
D.
Produk
yang Sesuai untuk Perusahaan Kecil
Perusahaan kecil
baru menghadapi kendala tertentu yang mempersempit pilihan produk. Sehingga
sebaiknya memilih segmen pasar yang memungkinkannya menggunakan ukuran
perusahaan yang kecil semaksimal mungkin. Bahaya yang harus dihindari adalah
mengeringnya sumber daya likuid dari perusahaan pada proyek yang hasilnya baru
bisa dinikmati di masa depan.
E.
Arti
Penting Orientasi Pemasaran
Penyebab
kegagalan bisnis kecil adalah kurangnya penjualan dan kurangnya daya saing.
Kedua kegagalan tersebut mencerminkan kenaifan dari para pendiri perusahaan
didalam mengabaikan perlunya orientasi pemasaran.
-
Monopoli melalui kekhususan
Inovasi atau penemuan akan
memberikan monopoli, yang mungkin sangat diperlukan didalam produk dan proses.
-
Perbaikan atau Modifikasi Produk yang Mendatangkan
Laba
Produk dan jasa baru tidak
perlu bersifat sebagai keharusan didalam memulai bisnis baru atau didalam
mempertahankan keuntungan dari perusahaan yang sudah ada. Banyak gagasan
ventura baru terletak pada perbaikan produk. Perbaikan disini adalah memenuhi
kebutuhan khusus dari konsumen tertentu, kemudian produk yang diperbaiki
tersebut mempunyai penerapan lebih luas pada kelas konsumen dengan kebutuhan
yang sama.
F.
Matriks
Produk Pasar
-
Penetapan tujuan bauran produk dan pasar
Tujuan bauran produk-pasar
menguraikan produk mana dan jumlah bauran relative produk tersebut yang ingin
dijual organisasi.
Sesudah usaha kecil menjadi
mapan, studi matrik produk-pasar akan memberikan cara memperbesar pasar
tertentu atau membuka pasar baru. Matriks tersebut memberikan cara uji-silang (cross-check) kemungkinan produk baru
yang ada terhadap pasar baru dan pasar yang ada.
-
Produk yang ada dan pasar yang ada
-
Produk yang ada, pasar baru, diversifikasi pasar
-
Produk baru bagi pasar yang ada: diversifikasi
produk
-
Produk baru untuk pasar yang ada: diversifikasi
pasar
-
Perubahan teknologi sebagai sumber produk atau jasa
baru
G.
Kegagalan
Didalam Memilih Peluang Bisnis Baru
-
Kurangnya Obyektivitas
-
Kurangnya Kedekatan dengan Pasar
-
Pemahaman Kebutuhan Teknis yng Tidak Memadai
-
Dibaikan Kebutuhan Finnsial
-
Kurangnya
Diferensiasi Produk
-
Pemahaman berhadap Masalah-masalah Hukum yang Tidak Memadai
Sumber:
elearning.gunadarma.ac.id